RSS

Thursday, December 9, 2010

Kisah pensel dan pemadam

Pencil: I'm sorry....
Eraser: For what? You didn't do anything wrong.
Pencil: I'm sorry cause you get hurt because of me. Whenever I made a mistake, you're always there to erase it. But as you make my mistakes vanish, you lose a part of yourself. You get smaller and smaller each time.
Eraser: That's true. But I don't really mind. You see, I was made to do this. I was made to help you whenever you do something wrong. Even though one day, I know I'll be gone and you'll replace me with a new one, I'm actually happy with my job. So please, stop worrying. I hate seeing you sad. :)

I found this conversation between the pencil and the eraser very inspirational. Parents are like the eraser whereas their children are the pencil. They're always there for their children, cleaning up their mistakes. Sometimes along the way... they get hurt, and become smaller (older, and eventually pass on). Though their children will eventually find someone new (spouse), but parents are still happy with what they do for their children, and will always hate seeing their precious ones worrying, or sad.

Indahnya kasih sayang kerana ia membuatkan seseorang sanggup berkorban apa sahaja demi insan yang dikasihi. Biarpun yang dikasihi itu mungkin tidak pernah mengambil peduli namun pengorbanan tersebut tetap memberikan kepuasan.

Kalau kita rasa ibu bapa kasihkan kita..sebenar Allah itu lebih-lebih lagi mengasihi hamba-Nya. Sebab itu dalam pada kita engkar suruhan-Nya, Dia tetap tidak pernah lupa memberikan kita rezeki. Masih memberikan kita udara untuk dihirup dan memberi kita sebuah kehidupan agar kita berpeluang membaiki setiap kesalahan yang dilakukan…

Dia menciptakan syurga agar kita berusaha meraihnya. Dia menciptakan neraka, tetapi Dia telah memberitahu kita perkara-perkara menjerumuskan kita ke situ serta cara mengelakkannya. Dan satu perkara yang memalukan Allah andainya hamba-Nya menadah tangan tetapi Dia membiarkannya kosong. Cuma kita manusia yang selalu tidak sabar dan selalu nak cepat. Sedangkan Allah tahu apa yang terbaik untuk kita.

Wallahu a’lam

4 comments:

nba-Nur said...

Salam.. Kak Nik, Nur suka sangat entri ni. Mohon izin utk share di blog (Nur akan kreditkan ke blog Kak Nik).

Jasa ibu bapa memang tak akan dapat dibalas. Hargailah mereka selagi mereka masih ada.

NIk Fauziah Nik Hussin said...

Nur silakan.. moga ada manfaatnya.

Marzalina said...

sangat menyentuh hati intan kak nik...

nba-Nur said...

Wslm. Terima kasih kak atas perkongsian..